Oleh Much. Khoiri Sumber Gambar: Dokumen pribadi
Hingga kini sudah ada tiga buku virus Emcho, yakni buku yang saya susun dari tulisan-tulisan para sahabat tentang diri saya dan buku-buku saya selama ini. Ada tulisan berupa resensi, ada yang feature, ada catatan khusus--baik terpublikasikan di blog, website, grup-grup WA, atau dikirimkan langsung ke saya.
Tiga buku virus Emcho itu adalah (1) Much. Khoiri dalam 38 Wacana (2016), Virus Emcho: Berbagi Epidemi Inspirasi (2018), dan Virus Emcho: Melintas Batas Ruang Waktu (2020). Satu hal jelas, saya tidak pernah memesan, apalagi mendikte, apa isi yang dituangkan ke dalam tulisan-tulisan mereka. Mereka menulis sesuai kehendak mereka sendiri. Saya hanya menerima tulisan jadi dari mereka, untuk kemudian saya bukukan.
Mengapa virus Emcho? Baik terang-terangan maupun malu-malu atau tersembunyi, para sahabat penulis di dalam buku-buku tersebut mengakui telah terinspirasi oleh saya atau buku-buku saya. Ibaratnya, mereka telah ketularan virus literasi saya (sebutan untuk saya, Much. Khoiri, yang semula dianggap mereka dari Much. Choiri untuk disingkat menjadi EmCho). Virus Emcho telah menyemangati mereka untuk berkarya.
Waktu berlalu. Adakah akan hadir buku virus Emcho selanjutnya? Hingga kini sudah ada sejumlah artikel yang masuk, namun tentu belum cukup untuk disusun menjadi sebuah buku. Bagi para sahabat penulis yang tulisannya belum dimuat ke dalam buku virus Emcho, ada semacam keinginan mendalam untuk bisa menitipkan tulisan mereka ke dalam buku saya. Mana tahan saya?
Waktu yang indah itu belumlah tiba. Meski demikian, saya bahagia, setidaknya semua itu membuat saya bisa mengerti bagaimana pandangan para sahabat tentang diri dan buku saya. Itu bahan evaluasi dan refleksi yang sangat berharga untuk memperbaiki kualitas tulisan saya ke depan. Bahkan mereka laksana guru baru yang mengajarkan kebaikan untuk saya.
Hanya saja, ada seorang teman dekat yang bilang: "Buku-buku itu pantes sebagai minibiografi njenengan. Dengan begitu, suatu saat, jika ada orang ingin mengenal njenengan lebih dekat, cukuplah membaca buku-buku virus Emcho tersebut." Mak-deg! "Oalah masak toh?" tanya batin saya. Masih ada waktu yang membantu menjawabnya.[]
*Much. Khoiri adalah dosen, penggerak
literasi, editor, dan penulis buku dari Universitas Negeri Surabaya. Tulisan
ini pendapat pribadi.
Akan ada virus emcho selanjutjya, ditunggu Bapak. ...
ReplyDeleteMudah2an masih ada, Bu. Terima kasih
DeleteSemoga bs terwujud pak Dosen, jd buku mini biografi
ReplyDeleteMakasih, Bu Husnul. Semoga sehat senantiasa
DeleteTertarik dengan ide buku minibiografi. Semoga segera terwujud njih pak Emcho.
ReplyDeleteMatur nuwun, Pak Agung.
Delete