Oleh: Much. KhoiriSumber gambar: Dok. pribadi
MASJID AL-Hijrah, salah satu masjid di perumahan Kotabaru Driyorejo Gresik, telah sibuk beberapa hari menjelang shalat idul adha 1441 H. Panitia merapatkan barisan, termasuk memasang tenda, penyiapan alat-alat, briefing hal-hal teknis, dan sebagainya. Puncaknya, warga menunaikan shalat idul adha dan menyembelih hewan qurban.
Hari ini panitia menyembelih 6 ekor sapi dan 8 ekor kambing. “Ini meningkat disbanding tahun lalu,” kata ketua ta’mir Ust. Samin. Untuk qurban kambing, rata-rata atas nama pribadi untuk setiap ekor. Sementara, untuk sapi, 5 dari 6 sapi tersebut diadakan dengan sistem urunan. Satu ekor sapi diangkat oleh 6-7 orang. “Dengan sistem urunan atau menabung, mudah-mudahan tahun depan meningkat lagi jumlahnya. Kita siapkan kartu iurannya seperti SPP anak sekolah,” pungkasnya.
Penyembelihan hewan qurban dikoordinasi ketua Ta’mir dan ketua pelaksana Abah Prihantono (ketua RT-03), didukung jamaah masjid yang berasal dari RW XV yang bekerja bergotong-royong. Mereka saling membantu. Ada yang meyembelih, ada yang menguliti, ada yang memotong daging, ada yang menimbang dan mewadahi daging qurban, dan ada pula yang mendistribusikan.
Seperti tahun 2019 silam, halaman masjid dipenuhi dengan panitia yang melaksanakan tugasnya---namun, mereka tetap mematuhi protokol kesehatan; bahkan mereka ingin secepatnya selesai. Kali ini panitia memanfaatkan mesin pemotong daging/tulang, sehingga mereka bekerja lebih cepat. “Kami berharap, sebelum shalat Jumat semua tugas sudah beres. Minimal, sebagian besar distribusi beres sebelum jumatan,” ungkap Abah Prihantono saat briefing panitia.
Begitulah, antisipasi ketua pelaksana itu tepat. Menjelang shalat Jumat, distribusi daging qurban telah selesai untuk seluruh warga dari empat RT, tinggal satu RT lagi. “Masih tersisa warga RT 5 yang belum kita kirimi daging. Insyaallah selepas Jumatan kita lnjutkan lagi,” kata Abah Prihantono.
Benar, selepas shalat Jumat, distribusi daging qurban
dilanjutkan. Adik-adik karang taruna dan remaja masjid tampak masih trengginas
menunaikan tugas masing-masing. Sementara, panitia yang lain membongkar tenda
yang menaungi seluruh halaman masjid. Menjelang shalat ashar, semua beres:
Halaman masjid bersih kembali, dan panitia berjamaah shalat ashar.
Sabar dan Tawakal
Pada sisi lain, khotbah shalat idul adha 1441 H kali ini menegaskan pentingnya kesabaran dan tawakal. Khotib mengingatkan bagaimana para jamaah haji harus menghayati sabar setiap waktu. Baik beribadah yang terkait langsung dengan Allah (secara vertikal) maupun ibadahan yang terkait dengan sesama jamaah (secara horizontal), seorang jamaah harus senantiasa sabar. Jika tidak, keikhlasan akan sirna, dan jika keikhlasan sirna, mana mungkin bersandar hanya kepada Allah?
Dengan berpijak pada peristiwa ibadah haji tersebut, jamaah diajak untuk senantiasa bersabar dalam hidup ini. Sabar untuk beribadah kepada Allah, baik ibadah mahdhoh maupun ibadah ghairu mahdhoh. Sebab, sebagaimana firman Allah SWT, “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” Alangkah indah dan nikmatnya jika kita sebagai muslim dan mukmin selama dibersamai oleh Allah Subhanahu wata’alaa.
Selain itu, tawakal juga teramat penting. Manusia wajib berikhtiar dalam melaksanakan tugas-tugas hidup ini, terlebih ketika ada masalah-maslah hidup yang dihadapi, termasuk di masa pandemi. Maka, wajiblah kita untuk melakukan ikhtiar sebaik-baiknya dalam menghadapi masalah. Setelah itu, hasilnya biarkan Allah yang memutuskan. Tugas kita adalah ikhtiar dan tawakal kepada-Nya.
Dengan tawakal kepada-Nya, kita insyaa Allah belajar menyandarkan diri sepenuhnya hanya kepada Allah, Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Cukuplah Allah saja sebagai tempat bersandar dan berpasrah diri. Selagi kita bersandar kepada-Nya, apa pun masalah yang kita hadapi akan menemukan solusinya. Inna ma’al ‘usrii yusraa (Sesungguhnya, bersama kesulitan ada kemudahan.)[]
Driyorejo, 31 Juli
2020