Inilah Ruang Kreatif untuk Refleksi dan Narasi Literasi: Corong Virus Emcho Menyuarakan Pikiran, Imajinasi, dan Emosi Tanpa Batas Ruang dan Waktu. Gigih Berjuang Lewat Tulisan!

Tuesday, October 13, 2020

TIGA BUKU VIRUS EMCHO

Sumber Gambar: Dokumen pribadi
Oleh Much. Khoiri 

Hingga kini sudah ada tiga buku virus Emcho, yakni buku yang saya susun dari tulisan-tulisan para sahabat tentang diri saya dan buku-buku saya selama ini. Ada tulisan berupa resensi, ada yang feature, ada catatan khusus--baik terpublikasikan di blog, website, grup-grup WA, atau dikirimkan langsung ke saya.

Tiga buku virus Emcho itu adalah (1) Much. Khoiri dalam 38 Wacana (2016), Virus Emcho: Berbagi Epidemi Inspirasi (2018), dan Virus Emcho: Melintas Batas Ruang Waktu (2020). Satu hal jelas, saya tidak pernah memesan, apalagi mendikte, apa isi yang dituangkan ke dalam tulisan-tulisan mereka. Mereka menulis sesuai kehendak mereka sendiri. Saya hanya menerima tulisan jadi dari mereka, untuk kemudian saya bukukan.

Mengapa virus Emcho? Baik terang-terangan maupun malu-malu atau tersembunyi, para sahabat penulis di dalam buku-buku tersebut mengakui telah terinspirasi oleh saya atau buku-buku saya. Ibaratnya, mereka telah ketularan virus literasi saya (sebutan untuk saya, Much. Khoiri, yang semula dianggap mereka dari Much. Choiri untuk disingkat menjadi EmCho). Virus Emcho telah menyemangati mereka untuk berkarya.

Waktu berlalu. Adakah akan hadir buku virus Emcho selanjutnya? Hingga kini sudah ada sejumlah artikel yang masuk, namun tentu belum cukup untuk disusun menjadi sebuah buku. Bagi para sahabat penulis yang tulisannya belum dimuat ke dalam buku virus Emcho, ada semacam keinginan mendalam untuk bisa menitipkan tulisan mereka ke dalam buku saya. Mana tahan saya?

Waktu yang indah itu belumlah tiba. Meski demikian, saya bahagia, setidaknya semua itu membuat saya bisa mengerti bagaimana pandangan para sahabat tentang diri dan buku saya. Itu bahan evaluasi dan refleksi yang sangat berharga untuk memperbaiki kualitas tulisan saya ke depan. Bahkan mereka laksana guru baru yang mengajarkan kebaikan untuk saya.

Hanya saja, ada seorang teman dekat yang bilang: "Buku-buku itu pantes sebagai minibiografi njenengan. Dengan begitu, suatu saat, jika ada orang ingin mengenal njenengan lebih dekat, cukuplah membaca buku-buku virus Emcho tersebut." Mak-deg! "Oalah masak toh?" tanya batin saya. Masih ada waktu yang membantu menjawabnya.[]

*Much. Khoiri adalah dosen, penggerak literasi, editor, dan penulis buku dari Universitas Negeri Surabaya. Tulisan ini pendapat pribadi.

 

Dulgemuk Berbagi (6): TULISAN MENUNJUKKAN PENULISNYA

Oleh Much. Khoiri DALAM cangkrukan petang ini, setelah menyimak video-video tentang tokoh yang mengklaim dan diklaim sebagai imam besar, P...

Popular Posts