Inilah Ruang Kreatif untuk Refleksi dan Narasi Literasi: Corong Virus Emcho Menyuarakan Pikiran, Imajinasi, dan Emosi Tanpa Batas Ruang dan Waktu. Gigih Berjuang Lewat Tulisan!

Monday, August 10, 2020

JANGAN REMEHKAN IDE KEBETULAN

Sumber gambar: Dok. Pribadi
Oleh MUCH. KHOIRI

KHUSUS untuk (calon) penulis dan suka menulis: Jangan lupa bawa alat rekam gagasan setiap hari, siapa tahu ada ide kebetulan alias spontan. Begitu ada ide bagus, rekam dulu agar tidak hangus dan lenyap. Jangan pula remehkan ide kebetulan, sebab ia kerap menjadi ide tulisan yang sangat bagus. 

Demikian ditegaskan oleh Max Ernst: “All good ideas arrive by chance.” Semua ide yang bagus hadir secara kebetulan, tanpa disengaja sama sekali. Dalam konteks ini, ide bisa diidentikkan dengan ilham. Ia hadir bukan karena kesengajaan, melainkan seakan turun dari langit atau menyembur dari perut bumi, lalu diikat maknanya oleh akal manusia yang kreatif. 

Boleh diyakini adanya firman Allah dalam QS Al-Alaq bahwa Allah mengajarkan kepada manusia apa-apa yang tidak diketahuinya. Sebagai khalifah, manusia harus berwawasan. Manusia tidak dibiarkan hidup tanpa pelajaran apa pun. Manusia harus belajar dan Allah menyediakan sumber belajar yang melimpah tak terbatas. Hanya manusia mau atau tidak untuk belajar.

Tuhan agaknya menghujankan dan membanjirkan ide untuk manusia per sekian sekon ke seluruh muka bumi. Bermilyar-milyar ide bertebaran, menyapa alam pikiran (akal) manusia. Ada yang  bersenyawa dengan manusia A, ada juga dengan B, C, atau D. Bebas ke mana pun arah yang dituju, mencari pasangan untuk membentuk makna. Itu bergantung kondisi “wadah” (akal) pula.

Ketika “wadah” itu merupakan sawah yang subur, yakni memiliki kekayaan bekal pengetahuan (prior knowledge) maka sebuah ide akan berproses menjadi ide yang matang. Sebaliknya, jika “wadah” itu tandus, tebaran ide hanya akan layu dan kering sebelum tumbuh dan berkembang.

Masuk di akal jika terjadi suatu transendensi (lintas ruang dan waktu) dalam ide. Maksudnya, pada saat sama orang A, B, C, atau D berpikir tentang topik yang sama. Yang berbeda adalah cara berpikirnya dan cara kerja yang menyertainya. Cerpen Obsesi saya, secara kebetulan, memiliki ide dasar mirip dengan sebuah film dan drama yang saya tonton di Amerika sekian tahun lalu. Padahal, saat menulis cerpen itu, saya belum pernah menonton film dan drama tersebut.

Agar bisa memiliki “wadah” yang subur, kita harus banyak memberinya pupuk—dengan banyak membaca apa pun juga, baik tertulis maupun tak tertulis, atas nama Tuhan. Jika wadah kita subur, ide yang berkelebat akan cepat dimatangkan menjadi ide bagus (inspirasi) yang layak ditindaklanjuti. Benih-benih ide mudah tumbuh di sawah yang subur.

Dalam Rahasia Top Menulis (2014) saya telah menekankan bahwa “inspiration is prior knowledge and a trigger” (inspirasi itu hakikatnya adalah bekal pengetahuan sebelumnya dan sebuah pemicu ide). Pemicu itu bisa saja segala sesuatu yang mampir ke kita lewat panca indera (termasuk baca berita, pengalaman, pengamatan, dan sebagainya). Semua itu, amat boleh jadi, hadir secara kebetulan.

Jadi, jangan remehkan hadirnya ide kebetulan. Ia spontan hadir ke dalam alam pikiran (akal) kita tanpa permisi. Mari sambut kehadirannya, lalu kita catat atau rekam pada alat perekam gagasan (buku saku atau android note), syukur-syukur langsung dilanjutkan dengan membuatkan outline ringkas. Dari sana nanti kita akan membuat tulisan. Masalah hasil akhirnya bergantung pada keahlian kita dalam teknik menulis dan inilah yang unik di antara kita: ars poetica.[]

*Dinukil dari buku sendiri “Writing Is Selling” (Pagan Press, 2018), hal. 72-74.

6 comments:

  1. Replies
    1. Matur nuwun sanget, bu hajjah. Semoga sehat selalu.

      Delete
  2. Inspiratif Pak Dosen. Terima kasih..

    ReplyDelete
  3. Matur nuwun Abah Khoiri... senantiasa menginspirasi kami...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih banyak, Bu Fety. Barakallah. Salam literasi

      Delete

Terima kasih banyak atas apresiasi dan krisannya. Semoga sehat selalu.

Dulgemuk Berbagi (6): TULISAN MENUNJUKKAN PENULISNYA

Oleh Much. Khoiri DALAM cangkrukan petang ini, setelah menyimak video-video tentang tokoh yang mengklaim dan diklaim sebagai imam besar, P...

Popular Posts