Inilah Ruang Kreatif untuk Refleksi dan Narasi Literasi: Corong Virus Emcho Menyuarakan Pikiran, Imajinasi, dan Emosi Tanpa Batas Ruang dan Waktu. Gigih Berjuang Lewat Tulisan!

Monday, November 2, 2020

BERGURU PADA PENULIS ANDAL

Sumber: Dok Pribadi
Oleh: Much. Khoiri 

Untuk menjadi orang yang hebat dalam suatu urusan, seseorang harus berguru pada orang lain yang hebat dalam urusan itu. Jika ingin menjadi petinju hebat, orang perlu berguru dengan benar pada petinju yang hebat. Jika ingin menjadi pendakwah yang hebat, orang juga perlu berguru pada kiai atau syeikh yang hebat dalam ilmu tauhid, fiqih, tasawuf, hadits, dan sebagainya.

Demikian pun dalam dunia menulis. Untuk menjadi penulis andal, bergurulah kepada penulis andal. Penulis andal pastilah telah berguru pada penulis andal sebelumnya. Penulis andal juga telah mengalami berbagai kisah proses kreatif, dan telah tegak berdiri pada posisi mereka. Mereka memiliki kedudukan masing-masing. Karena itu, berguru kepada penulis andal adalah pilihan yang tepat.

Agaknya itulah yang hendak disampaikan oleh Milati Masruroh, penulis buku “Berburu Ilmu Menjadi Penulis Handal” (2020) ini. Mbak Mila—demikian sapaan akrab Milati Masruroh—merasa sangat perlu berguru kepada penulis-penulis yang dianggapnya andal. Dan kebetulan penulis-penulis itu telah dihadirkan oleh Wijaya Kusumah (OmJay), Sekjen IGTK & Founder KSG, ke dalam kuliah online bertajuk “Belajar Menulis Gelombang 12”.

Mbak Mila mengikuti seluruh sesi kuliah online—yang berjumlah 20 sesi. Para narasumbernya antara lain meliputi: Hati Narahayu, Sri Sugiastuti, Emi Sudarwati, Agung Pradini, Bambang Purwanto, Th. Sri Rahayu, dan sebagainya. Mereka menyampaikan topik-topik yang berbeda dalam setiap sesi, bergantung pada kepakaran yang mereka miliki.

Sementara itu, dalam setiap sesi kuliah online tersebut, Mbak Mila bertugas membuat resume dari materi yang disampaikan oleh para narasumber. Beragamnya topik materi yang disampaikan, seberagam itu pulalah resume yang dibuat oleh Mbak Mila. Karena Mbak Mila tertib dalam mengikuti kuliah online, maka lengkaplah pula resume yang dihasilkannya.

Kemudian dia menyusun buku ini berdasarkan resume dari materi-materi yang disampaikan oleh para narasumber. Dengan demikian, secara substansial, buku ini menyuguhkan materi yang bagus dan layak untuk dijadikan sumber belajar atau berguru. Dengan kemasan Mbak Mila, materi-materi tersebut terasa enak untuk dinikmati dan dimanfaatkan sebagai sumber referensi.

Sekadar informasi, subtopik-subtopik yang disajikan di dalam buku ini meliputi: (1) Mengubah PTK menjadi buku; (2) Virus literasi Ibu Kanjeng; (3) Langkah mudah menerbitkan buku; (4) Literasi di daerah pelosok negeri; (5) Berbagi ilmu menjadi blogger; (6) Membukukan tulisan di blog; (7) Tips menulis resume; Dan sebagainya. Tak diragukan lagi, untuk penulis pemula, semua itu sangat berguna untuk sumber belajar dan referensi.

Pada sisi lain, layak digarisbawahi, bahwa menyusun buku dari resume pun dapat dilakukan, terutama bagi penulis pemula—sebagaimana diakui Mbak Mila, bahwa buku ini adalah buku perdananya. Membuat resume, asalkan dikerjakan dengan cermat, akan menghasilkan tulisan yang bagus, sebab substansi atau materinya sejatinya sudah disampaikan oleh para narasumber, tinggal menangkap dan merangkumnya menjadi tulisan resume. Keterampilan penulis dalam membuat resume menentukan kualitas dari resume yang dihasilkan.

Menurut catatan Wijaya Kusumah (OmJay) dalam Kata Pengantar buku ini, membuat resume akan berhasil baik jika dibarengi dengan serangkaian latihan tak kenal lelah. “Segala sesuatu yang sudah jadi kebiasaan, biasanya akan membuat ketagihan…Dalam menulis tidak ada yang salah atau jelek.” Maka, latihan menjadi sesuatu yang wajib dilakukan. Hanya dengan banyak latihan, kualitas tulisan akan terpenuhi secara berangsur-angsur, dan harapan menjadi penulis andal dapat tercapai.

Sebagai penutup, saya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terbitnya buku ini, terutama atas keberanian penulis dalam mengalahkan keraguan diri sendiri. Sungguh, menerbitkan buku perlu keberanian dan perjuangan tersendiri. Sekarang, penulis adalah pemenang pada tahap awal meniti jalan menjadi penulis andal. Mudah-mudahan dia istikomah dalam melampaui kegelapan ruang-ruang perjuangan dalam proses kreatifnya.(*)  

*Much. Khoiri adalah dosen, penggerak literasi, editor, dan penulis buku dari Unesa Surabaya. Tulisan ini pendapat pribadi.

10 comments:

  1. Indah sekali tulisan ini.. Salam sehat dan terus berkarya bpk. Semoga Allah selalu meridhoi langkah panjenengan.

    ReplyDelete
  2. Kata Pengantar sangat spektakuler. Mencerahkan, membelajarkan, dan memotovasi. Hebat pak Dosen

    ReplyDelete
  3. Teruslah menulis agar orang lain tahu siapa dirimu.

    ReplyDelete
  4. Selamat bu Milla, saya berharap Bapak Dosen berkenan memberikan pengantarbdalam.kumpulan tulisan saya di RVL..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bu Nuraini, ayo mana naskah buku B Nuraini, insyaallah akan saya buatkan. Insyaallah

      Delete
  5. Terima kasih sudah berkenan menerima buku saya Pak Emcho
    Terima kasih juga untuk rangkaian kata2 yang indah dan menarik dalam resensi bukunya
    Terima kasih juga selalu membimbing saya yang masih pemula

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbak Mila, sekali lagi selamat untuk Anda yang telah lulus berjuang mengalahkan kekhawatiran dan akhirnya menerbitkan buku ini.

      Delete

Terima kasih banyak atas apresiasi dan krisannya. Semoga sehat selalu.

Dulgemuk Berbagi (6): TULISAN MENUNJUKKAN PENULISNYA

Oleh Much. Khoiri DALAM cangkrukan petang ini, setelah menyimak video-video tentang tokoh yang mengklaim dan diklaim sebagai imam besar, P...

Popular Posts