Inilah Ruang Kreatif untuk Refleksi dan Narasi Literasi: Corong Virus Emcho Menyuarakan Pikiran, Imajinasi, dan Emosi Tanpa Batas Ruang dan Waktu. Gigih Berjuang Lewat Tulisan!

Tuesday, April 28, 2020

MOTTO PEMBAKAR SPIRIT MENULIS

Sumber gambar: Dok. Pribadi

Oleh: Much. Khoiri

APAKAH Anda pernah merasakan kemandekan dalam menulis, baik mandek di tengah jalan maupun mandek di ujung jalan tapi tidak bangkit kembali? Jika jawaban Sahabat ya, lanjutkan membaca tulisan ini. Jika jawabannya tidak, segera tutup dan lupakan.
Setahu saya, siapa pun penulis mengalami “writer’s block”, kemandekan menulis. Hanya porsinya yang berbeda, juga bagaimana menghadapinya. Namun, jika ditelusuri, sumbernya pada sikap mental penulis itu sendiri. Bagaimana mengatasinya juga bergantung pada sikap mentalnya.
Sikap mental positif untuk menggilas kemandekan menulis, di antaranya, adalah membuat dan menegakkan motto yang membakar semangat dan spirit menulis dan mengubah kebiasaan menulis. Motto ini harus menjadi daya dorong (untuk berkarya) dan daya tahan (menghalau godaan) yang kokoh bagi penulis.
Sejak 2013 saya punya motto yang membakar dan mengubah spirit menulis. Yakni, write every day, menulislah setiap hari. Terinspirasi Prof. Imam Suprayoga, motto itu benar-benar cespleng, sungguh membakar dan mengubah spirit menulis saya. Saya merasakan dahsyatnya the power of motto.
Motto itu saya pasang di sejumlah tempat agar selalu tampak di mata dan tervisualisasikan di dalam benak. Ia saya pasang di pintu ruang kerja, meja kerja, layar laptop, wallpaper ponsel, papan agenda harian, dashboard mobil, dan sebagainya. Pokoknya, harus terlihat sewaktu-waktu. Ia harus jadi pengingat (reminder) paling setia dan tegas!
Dengan motto itu, saya segera bangkit ketika malas, dan mencari kesempatan dalam kesempitan pun untuk (merancang atau) menulis. Jika ada gangguan atau godaan, motto itu menguatkan saya agar tidak mudah berpaling. Apalagi kemudian saya menetapkan pukul 03.00 sebagai waktu kreatif saya, maka motto itu bekerja sangat dahsyat. Itu yang telah saya rasakan selama ini.
Dua tahun kemudian, motto itu saya tingkatkan menjadi “Write or Die” (Menulis atau Mati!). Ini lebih kenceng lagi. Menulis setiap hari sudah jadi kewajiban yang harus ditunaikan. Menulis dalam segala kesibukan pun harus jalan. Jika tidak menulis sehari saja, itu adalah utang satu tulisan dan harus dilunasi di hari lain. 
Itulah mengapa sejak 2013 produktivitas menulis saya cukup tinggi, baik buku mandiri, antologi, artikel ilmiah, esai kreatif, atau karya sastra. Hingga Januari 2017 ini saya sudah menerbitkan 29 judul buku, baik mandiri maupun antologi. Tulisan genre (ragam) lain, entah berapa puluh, saya tidak hitung di sini. Semua itu berkah motto yang mendarah-daging itu.
Sekarang, silakan Sahabat menciptakan sebuah motto yang paling menggetarkan, menggerakkan, membakar dan menjaga spirit menulis Sahabat. Jangan membuat sesuatu motto yang mustahil dijalankan, namun yang paling bisa dilakoni dengan aksi nyata. Kalau sudah jadi, Sahabat boleh memasangnya di mana pun Sahabat suka, agar jadi reminder setia dan tegas sewaktu-waktu.
Dengan izin Allah, mudah-mudahan motto itu membuat Sahabat selalu istiqamah menulis dengan niat berbagi pengetahuan dan kebaikan. Kemudian, buktikan berapa buku yang kelak akan Sahabat selesaikan dan terbitkan. Hingga waktu itu tiba, kita perlu tetap saling berbagi dan saling menguatkan.[]
*Much. Khoiri: penggerak literasi, dosen, editor, dan penulis 42 buku dari Unesa Surabaya.


14 comments:

  1. Replies
    1. Sama-sama, bu guru. Semoga sehat dan kreatif selalu

      Delete
  2. Terima kasih ilmu dan motivasinya Pak

    ReplyDelete
  3. Mau saya praktikkan di RVL untuk write every Day. Terima kasih Pak Haji.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mantab, b hajjah. Semoga sehat dan kreatif selalu

      Delete
  4. Serasa bernafas...aktifitas nulis itu. Ok

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih banyak, Pak Sutanto. Semoga sehat dan kreatif selalu.

      Delete
  5. Terimakasih membangkitkan semangat daya cipta yg selama ini masih tidur

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pak KOmar, makasih banyak. Semoga sehat dan kreatif selalu

      Delete
  6. Replies
    1. Pak Agung, Makasih nggih. Semoga sehat dan kreatif selalu

      Delete

Terima kasih banyak atas apresiasi dan krisannya. Semoga sehat selalu.

Dulgemuk Berbagi (6): TULISAN MENUNJUKKAN PENULISNYA

Oleh Much. Khoiri DALAM cangkrukan petang ini, setelah menyimak video-video tentang tokoh yang mengklaim dan diklaim sebagai imam besar, P...

Popular Posts