Inilah Ruang Kreatif untuk Refleksi dan Narasi Literasi: Corong Virus Emcho Menyuarakan Pikiran, Imajinasi, dan Emosi Tanpa Batas Ruang dan Waktu. Gigih Berjuang Lewat Tulisan!

Monday, March 30, 2020

VIRUS EMCHO MELINTAS DUNIA


Oleh: MUCH. KHOIRI

ADAKAH Anda penasaran dengan judul di atas? Jangan buang waktu. Segera kunjungi blog saya: https://muchkhoiriunesa.blogspot.com/. Nah, sekarang Anda bisa saksikan sendiri: Judul di atas adalah judul blog literasi saya yang masih baru, dengan latar gambar sebagian buku-buku saya, dan ada taqline konten di bagian bawah navbar itu.

Judul itu sendiri saya adaptasi dari salah satu buku terbaru saya Virus Emcho Melintas Batas Ruang Waktu (Maret 2020). Mengapa hanya adaptasi saja? Sebab, jika dipasang utuh, ia tampak terlalu panjang, dan ruang navbar-nya tidak cukup. Maka, akhirnya saya tetapkan adaptasi yang singkat-padat.

Buku Virus Emcho  itu sendiri salah satu buku yang saya tulis untuk hadiah ulang tahun saya pada 24 Maret tahun ini. Dua buku lain adalah Praktik Literai Guru Penulis Bojonegoro (Februari 2020) dan SOS Sapa Ora Sibuk: Menulis dalam Kesibukan, Edisi Revisi (Maret 2020). Tiga buku karya sendiri itulah yang sangat membahagiakan, sebuah tradisi kecil yang telah saya amalkan dalam lima tahun terakhir.

Buku Virus Emcho kali ini merupakan sekuel ketiga. Sekuel pertama berjudul Much. Khoiri dalam 38 Wacana (2016) dan sekuel kedua Virus Emcho: Berbagi Epidemi Literasi (2017). Buku-buku ini semacam minibiografi saya, di mana buku disusun dari tulisan-tulisan para sahabat penulis seantero negeri, tentang pribadi saya, kegiatan literasi, dan buku-buku saya.

Mengapa saya jadikan judul blog ini? Tentu, karena ia mewakili buku terbaru itu, sekaligus representasi saya sebagai penulis. Lihatlah background-nya. Ada pajangan belasan (sebagian) kover buku karya saya, yang selama ini telah menginspirasi para pembaca (termasuk penulis) di luar sana, sehingga mereka tertular virus menulis dan akhirnya belajar keras untuk menjadi penulis.

Berdasarkan tulisan-tulisan di dalam Virus Emcho #3, para penulis sesungguhnya merasa telah ketularan virus literasi Emcho. Tentu, dengan gaya masing-masing, dan kejujuran yang bisa dipercaya, mereka mengungkapkan respons dan kesan tentang ketularan virus Emcho. Karena itu, blog ini hadir untuk meneruskan penyuaraan virus Emcho ke luar sana.

Lihatlah tagline-nya. Blog ini berbunyi:”Inilah ruang kreatif untuk refleksi diri dan narasi literasi: corong virus Emcho menyuarakan pikiran, imajinasi, dan emosi tanpa batas ruang & waktu.” Ini sebuah ruang kreatif sebagai wadah refleksi diri dan narasi literasi yang saya hayati. Ia juga corong bagi virus Emcho untuk ditebarkan ke berbagai komunitas dan wilayah negeri ini.

Bukan, bukan hanya penyebaran virus Emcho untuk wilayah negeri ini. Ini wajib adanya, memang. Namun, impian saya, virus Emcho juga akan menulari sahabat-sahabat baru di berbagai penjuru dunia. Sebab itu, judul blog ini “Virus Emcho Melintas Dunia”—yang secara eufemistik dikatakan sebagai “melintas batas ruang dan waktu.”  Dampak literasi tentu tak terbaca kasat mata, ia bekerja secara halus hegemonik.

Selain itu, perhatikan sisi kanan-kiri blok, ada miniatur buku guna menyimbolkan betapa buku harus tersedia untuk literasi. Bagaimana pun juga, literasi teks, yakni literasi baca dan literasi tulis adalah literasi mendasar paling diperhatikan oleh guru dan masyarakat dalam rangka gerakan literasi nasional (GLN). Gambar itu menunjukkan, buku harus tersedia untuk membudayakan membaca; dan agar tersedia buku sebagai bahan bacaan, maka kita harus menulis. Menulis sama wajibnya dengan membaca.

Akhirnya, saya berharap untuk bisa istiqamah menghidupkan blog ini tanpa waktu yang ditetapkan—mengisinya dengan tulisan-tulisan hasil refleksi dan narasi literasi. Saya ingat, tantangan terbesar bagi penulis adalah menulis secara istiqamah itu. Menulis istiqamah itu ibarat membangun bukit dari kerikil; jika istiqamah, ke depan insyaallah ia akan mendapati bukit tinggi yang dibangunnya.* 

*Much. Khoiri adalah penggerak literasi, dosen, editor, dan penulis 42 buku dari Unesa Surabaya. Tulisan itu pendapat pribadi.






6 comments:

Terima kasih banyak atas apresiasi dan krisannya. Semoga sehat selalu.

Dulgemuk Berbagi (6): TULISAN MENUNJUKKAN PENULISNYA

Oleh Much. Khoiri DALAM cangkrukan petang ini, setelah menyimak video-video tentang tokoh yang mengklaim dan diklaim sebagai imam besar, P...

Popular Posts