Oleh: MUCH. KHOIRI
SEMULA saya hanya ingin menghimpun tulisan 23
penulis (muda) tentang diri saya, kegiatan literasi, dan buku-buku saya untuk
menyusun sebuah buku. Barulah saya sadari akan manfaat ganda dari penghimpunan
ini ketika saya berusaha mencari judul yang ciamsor (ciamik soro) dan keren
untuknya.
Manfaat pertama, saya bisa menyusun tulisan reader's response terhadap saya dan
buku-buku saya. Semula saya rasakan itu sebuah kesenangan dan kebanggaan bahwa
mereka menulis apa adanya tentang saya dan buku saya. Kemudian, saya rasakan
hal ini sebagai upaya menyusun mini-biografi, atau bolehlah sebuah memoar untuk
buku kenangan di masa depan.
Manfaat kedua, ternyata, beberapa penulis dari
naskah buku Virus Emcho mengaku dalam
tulisan mereka bahwa mereka merasa telah termotivasi, terpengaruh, tergerakkan
untuk menulis dan menulis. Dan sekaranglah saatnya mereka menuliskan unek-unek
mereka. Mereka menganggap saya sebagai "virus" bagi demam menulis
yang menjangkiti mereka. Itulah mengapa buku saya beri judul Virus Emcho: Berbagi Epidemi Inspirasi
(2017).
Bagi saya sendiri, manfaatnya jelas, sebuah
mini-biografi saya dapatkan--sebagaimana saya juga menerbitkan buku Much. Khoiri dalam 38 Wacana (2016).
Namun, bagi para penulis kontributor, buku Virus
Emcho dianggapnya sebagai media untuk menerbitkan karya mereka, di samping
media lain yang biasanya mereka gunakan: media cetak dan media noncetak.
Maka, tanpa diduga, Virus Emcho telah menjadi media edifikasi sesama penulis, yakni
memberikan pujian atau apresiasi kepada penulis lain untuk meningkatkan atau
mengingatkan prestasi dan reputasinya. Dalam konteks ini, saya mengedifikasi
mereka secara tidak langsung, dan mereka juga mengedifikasi saya secara
langsung lewat tulisan. Sebuah rahasia penuh berkah.
Bagi penulis muda, edifikasi lewat buku
dirasakan penting, terlebih jika karya mereka belum pernah dibukukan
sebelumnya. Ini sebuah kebanggaan tersendiri. Bahkan tak sedikit yang mengakui
bahwa penyertaan karya mereka ke dalam buku itu merupakan upaya nebeng keren,
numpang beken, dan sejenisnya. (Tentu, saya tidak pernah berpikir demikian.)
Saking senangnya buku itu dibawanya ke sana kemari untuk memamerkan
identitasnya sebagai penulis.
Sementara, bagi penulis yang berpengalaman, buku
Virus Emcho berfungsi mengingatkan
bahwa mereka adalah penulis yang masih tetap diperhitungkan dan dinantikan. Dalam
teori marketing management, sebuah brand (dalam hal ini: identitas penulis)
masih harus dipromosikan atau kerap disebutkan atau diedifikasi agar mereka
tidak terlepas dari memori pembaca, agar mereka selalu melekat di dalam pikiran
dan hati pembaca.
Dengan demikian, penerbitan Virus Emcho menjadi tempat bertemunya dua kepentingan yang saling
menguntungkan, yakni saling edifikasi sesama penulis. Di samping itu, yang
penting lagi, momentum ini menjadi media untuk memupuk persaudaraan dan
solidaritas yang egaliter. Tidak perlu unjuk kekuasaan (power exercise) yang berlebihan antara satu dan lainnya.
Jadi, untuk kepentingan edifikasi, hai para
sahabat, marilah sama-sama merelakan, legawa, mengihlaskan secara tak terbatas.
Apapun yang kita berikan akan kembali lagi seperti sedia kala, sebagaimana
suara teriakan yang memantul pada kita setelah kita berteriak di antara dua tebing.
Marilah saling menguatkan, agar kita meraih kemajuan dan kesuksesan bersama.[]
*Much.
Khoiri adalah penggerak literasi, dosen, editor, dan penulis 42 buku dari Unesa
Surabaya.
LABORATORIUM EMCHO UNTUK MENYUARAKAN VIRUS LITERASI, SASTRA, DAN RUANG KETIGA
Inilah Ruang Kreatif untuk Refleksi dan Narasi Literasi: Corong Virus Emcho Menyuarakan Pikiran, Imajinasi, dan Emosi Tanpa Batas Ruang dan Waktu. Gigih Berjuang Lewat Tulisan!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Dulgemuk Berbagi (6): TULISAN MENUNJUKKAN PENULISNYA
Oleh Much. Khoiri DALAM cangkrukan petang ini, setelah menyimak video-video tentang tokoh yang mengklaim dan diklaim sebagai imam besar, P...
Popular Posts
-
Oleh Much. Khoiri DALAM sebuah acara bedah buku daring, Dulgemuk ikut hadir di dalamnya. Dulgemuk hadir karena pengundang dan terundang,...
-
Oleh Much. Khoiri DALAM cangkrukan petang ini, setelah menyimak video-video tentang tokoh yang mengklaim dan diklaim sebagai imam besar, P...
-
Sumber gambar: Dok Pribadi Oleh: Much. Khoiri DALAM sebuah wawancara ulas buku dengan Radio Unesa belum lama ini, ada pertanyaan menarik ...
Saya merasa senang, tersanjung dan dihargai..Bapak berkenan mengikutsertakan tulisan saya dalam buku bapak.
ReplyDeleteJujur...ikutan keren dah..
Lanjutkan untuk berkarya, Bu. Semoga sukses.
Delete