Buku karya Much. Khoiri |
Oleh A Mustamsikin
Koiri
Sore tadi tukang pos dengan senyuman khasnya, menyapa penulis untuk mengantar sebuah amplop paketan. Dengan sigap penulis pun menghampiri tukang pos seraya menyapa dengan penuh akrab untuk sekadar mengherek-herek (baca: menandatangani, ed.) resi kiriman.
Sembari menerima amplop tersebut penulis, penulis membaca sepintas pengirimnya, seraya mengucap syukur dalam batin. Amplop kali ini benar-benar membuat penulis merasa amat bahagia. Bukan saja karena deretan kata yang ditulis rapi di luar amplop belaka, melainkan lebih pada isinya.
Sembari mengetahui pengirimnya, kemudian penulis meyakinkan dalam hati bahwa isi dalam amplop tersebut pasti sebuah buku. Ternyata, dugaan penulis semula benar. Bahwa isi amplop tersebut adalah sebuah buku--yang kemudian penulis namai dengan 'amplop berkah'.
Buku tersebut disusun dan dikirim langsung oleh Pak Emcho--sapaan akrab Much Khoiri---pegiat literasi, penulis kondang, dan dosen Unesa Surabaya. Dari pengirimnya, segenap pembaca pasti telah cukup banyak mengetahui, kemashurannnya di bidang literasi.
Buku kiriman Pak Emcho kali ini sungguh membawa kebahagiaan bagi saya. Selain oleh sebab buku ini dikirim langsung oleh penyusunnya, dalam buku ini terdapat segelintir paragraf yang saya persembahkan untuk Pak Emcho.
Sepintas buku ini merupakan efek virus literasi yang disebarkan oleh Pak Emcho. Virus-virus yang ditularkan oleh Pak Emcho sungguh telah menjangkiti segenap penulis dalam buku tersebut.
Selanjutnya, perlu dipahami dengan kata virus di sini bukan virus penyakit, melainkan virus penebar cinta literasi yang menjangkiti pembaca oleh sebab banyak hal yang bersangkut-paut dengan Pak Emcho. Termasuk yang bersangkutan dengan Pak Emcho adalah inspirasinya untuk selalu konsisten menulis. Ia selalu membawa inspirasi bagi siapapun untuk mencintai dunia literasi, baik inspirasi tersebut dengan membaca buku karya Pak Emcho, atau pun bersapa akrab melalui tatap muka dengannya.
Tidak dimungkiri, memang Pak Emcho merupakan sosok yang amat inspiratif dan humoris. Tulisan-tulisannya selalu menggugah pembaca untuk segera menulis.
Kenyataan yang demikian pun terekam jelas dalam buku ini. Buku ini memberikan informasi yang cukup memadai untuk meneguhkan betapa besar virus literasi yang telah ditebarkan oleh Pak Emcho.
Sebagai pemungkas tulisan ini, penulis berterimakasih banyak kepada Pak Emcho yang telah mengikutsertakan sederet kalimat dalam buku tersebut. Untuk keduakalinya, penulis amat berterimakasih atas buku gratisnya. Semoga Pak Emcho senantiasa mendapat keberkahan dari-Nya, serta terus dapat menginspirasi siapapun.[]
Wallahu A'lam Bisshawab.
Sore tadi tukang pos dengan senyuman khasnya, menyapa penulis untuk mengantar sebuah amplop paketan. Dengan sigap penulis pun menghampiri tukang pos seraya menyapa dengan penuh akrab untuk sekadar mengherek-herek (baca: menandatangani, ed.) resi kiriman.
Sembari menerima amplop tersebut penulis, penulis membaca sepintas pengirimnya, seraya mengucap syukur dalam batin. Amplop kali ini benar-benar membuat penulis merasa amat bahagia. Bukan saja karena deretan kata yang ditulis rapi di luar amplop belaka, melainkan lebih pada isinya.
Sembari mengetahui pengirimnya, kemudian penulis meyakinkan dalam hati bahwa isi dalam amplop tersebut pasti sebuah buku. Ternyata, dugaan penulis semula benar. Bahwa isi amplop tersebut adalah sebuah buku--yang kemudian penulis namai dengan 'amplop berkah'.
Buku tersebut disusun dan dikirim langsung oleh Pak Emcho--sapaan akrab Much Khoiri---pegiat literasi, penulis kondang, dan dosen Unesa Surabaya. Dari pengirimnya, segenap pembaca pasti telah cukup banyak mengetahui, kemashurannnya di bidang literasi.
Buku kiriman Pak Emcho kali ini sungguh membawa kebahagiaan bagi saya. Selain oleh sebab buku ini dikirim langsung oleh penyusunnya, dalam buku ini terdapat segelintir paragraf yang saya persembahkan untuk Pak Emcho.
Sepintas buku ini merupakan efek virus literasi yang disebarkan oleh Pak Emcho. Virus-virus yang ditularkan oleh Pak Emcho sungguh telah menjangkiti segenap penulis dalam buku tersebut.
Selanjutnya, perlu dipahami dengan kata virus di sini bukan virus penyakit, melainkan virus penebar cinta literasi yang menjangkiti pembaca oleh sebab banyak hal yang bersangkut-paut dengan Pak Emcho. Termasuk yang bersangkutan dengan Pak Emcho adalah inspirasinya untuk selalu konsisten menulis. Ia selalu membawa inspirasi bagi siapapun untuk mencintai dunia literasi, baik inspirasi tersebut dengan membaca buku karya Pak Emcho, atau pun bersapa akrab melalui tatap muka dengannya.
Tidak dimungkiri, memang Pak Emcho merupakan sosok yang amat inspiratif dan humoris. Tulisan-tulisannya selalu menggugah pembaca untuk segera menulis.
Kenyataan yang demikian pun terekam jelas dalam buku ini. Buku ini memberikan informasi yang cukup memadai untuk meneguhkan betapa besar virus literasi yang telah ditebarkan oleh Pak Emcho.
Sebagai pemungkas tulisan ini, penulis berterimakasih banyak kepada Pak Emcho yang telah mengikutsertakan sederet kalimat dalam buku tersebut. Untuk keduakalinya, penulis amat berterimakasih atas buku gratisnya. Semoga Pak Emcho senantiasa mendapat keberkahan dari-Nya, serta terus dapat menginspirasi siapapun.[]
Wallahu A'lam Bisshawab.
Kediri, 23 Januari 2018.
*Artikel di
atas diambil dari buku karya Much. Khoiri “Virus Emcho Melintas Batas Ruang
Waktu” (Sidoarjo, Tankali, 2020), hlm. 10-12.
**Pesan
buku, hubungi HP/WA: 081331450689 / 081233838789
No comments:
Post a Comment
Terima kasih banyak atas apresiasi dan krisannya. Semoga sehat selalu.